Lin Jarvis Ungkap Kelemahan Vinales Hingga Akhirnya Dipecat Yamaha
Selama berseragam Monster Energy Yamaha, catatan Maverick Vinales tidak buruk-buruk amat. Rider Spanyol itu membukukan 8 kemenangan balapan, 24 podium, dan tempat ketiga di klasemen Agen Slot Gacor Online keseluruhan pebalap pada musim 2017 dan 2019.
Memang Capaian Vinales dan Fabio Quartararo terlihat bagai bumi dan langit saat menjalani balapan di Sachsenring, Jerman. El Diablo bisa mengamankan podium, sementara Top Gun berada paling buncit.
"Tentu, trek itu tidak menguntungkan bagi kami. Tapi Fabio Quartararo berjuang untuk tempat ketiga dalam balapan," ujar Lin Jarvis seperti dikutip Speedweek, Senin (23/8/2021).
Namun saat menjalani MotoGP Belanda, Maverick Vinales bisa mengamankan podium, dia mendominasi setiap hasil kualifikasi. Bahkan Vinales menyebut tidak mengubah setelan motornya. Lin Jarvis pun tak bisa memahami pebalap asal Spanyol ini.
Menurut Agen Slot Gacor Online Lin Jarvis, Maverick Vinales pebalap yang tidak stabil. Performa naik-turun Vinales bahkan tidak hanya bisa terjadi dari balapan ke balapan lain, tetapi di satu tempat yang sama.
"Saya akan mengatakan hasil di Saxony menjelaskan masalah yang dimiliki Maverick saat ini dalam karirnya," kata Jarvis.
"Kadang-kadang dia memiliki motivasi tinggi. Tapi kadang-kadang kurang percaya diri. Saya pikir itu masalahnya pada (cedera) tumit Achilles-nya, titik kelemahannya," beber Lin Jarvis tentang kelemahan Vinales.
"Terkadang tidak bisa dijelaskan, sulit dimengerti. Itu bisa terjadi antara pagi dan sore hari atau dari satu rute ke rute lainnya," sambung dia.
"Maverick jelas punya masalah di Sachsenring," kata Agen Slot Gacor Online Lin Jarvis.
"Tetapi di Grand Prix sebelumnya di Catalunya, dalam balapan pertamanya dengan kepala kru baru Silvano Galbusera, semuanya berjalan sangat baik. Maverick berada di posisi 5. Dan dia yang pertama di tes Senin di Montmeló! Jadi dia berada di posisi pertama dalam tes, lalu terakhir di GP Jerman. Di Assen dia kembali beberapa hari kemudian dengan beberapa waktu terbaik. Itu bukan hal yang biasa," jelas Jarvis.
Adapun Vinales kemudian berulah pada seri MotoGP Styria yang berbuntut pada pemutusan kontrak lebih cepat dengan Info Live RTP Slot.
Padahal, kata Jarvis, Maverick Vinales merupakan pebalap yang potensial. Namun Yamaha memiliki prinsip jika rider sudah tak nyaman untuk apa harus melanjutkan kerjasama.
"Maverick sangat berbakat. Pada saat yang sama dia punya misteri. Sangat penting baginya untuk merasa nyaman secara mental, kuat dan bahagia. Dia harus merasa bahwa dia berada di tempat yang tepat. Kemudian dia dapat menghasilkan hasil yang diinginkan," sambung Jarvis.
"Ketika kami merasa bahwa Maverick tidak lagi senang dengan kami, kami mencari solusi, seperti di masa lalu. Prinsip kami selalu tidak memaksa pengemudi untuk tetap tinggal. Jika atlet tidak senang, lebih baik dia meninggalkan kita. Ini lebih baik untuk tim, untuk pengemudi dan semua orang yang terlibat," jelas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar